Friday, September 11, 2015

kampung batik laweyan


 Ingin belanja batik murah dan berkualitas sekaligus dengan wisata sejarah? datanglah ke Kampung laweyan.
Sebenarnya Kampung Batik Laweyan sudah terkenal sejak awal kemerdekaan republik ini. Bahkan jauh sebelum itu kampung Laweyan sudah mengukir sejarah dengan munculnya Serikat Dagang Islam ( SDI ) yang dibentuk oleh KH Samanhudi, salah satu saudagar batik terkemuka. Lewat SDI inilah nafas Islam menjadi bagian yang penting dalam perdagangan di Indonesia. Di wilayah ini pula berdiri bangunan Mesjid 

 Laweyan yang konon dibangun pada tahun 1546 Masehi.


  Model batik tradisional hingga modern

Di sini anda dapat layaknya berwisata batik melihat-lihat model batik tradisional hingga modern.  Letaknya pun sangat strategis, persis di belakang Mesjid Agung kota Solo. Tempat ini buka dari pagi hingga malam hari, bahkan beberapa butik ada yang buka hingga 24 jam.  Jika anda membawa kendaraan, anda dapat memarkirkan kendaraan anda di halaman parkir mesjid Agung Solo. Kemudian anda dapat menyewa jasa becak untuk melakukan “tour” keliling ”showroom” batik di kampung Laweyan.  Tukang becak yang mengantar anda ke kampung batik Lawean kadang tidak mematok harga, seringkali mereka bilang “Terserah mbak nya atau mas nya mau ngasih berapa ..”. Biasanya sekali putaran anda dapat memberi Rp 10.000 – Rp. 20.000 tergantung lamanya anda memakai jasa becak. Menyusuri kampung batik laweyan sepertimenyusuri etalase batik dalam skala besar. 


1.harga batik


Rumah-rumah di kampung batik Laweyan berdiri megah dan berukuran besar karena merangkap showroom untuk pembuatan dan penjualan batik. Rumah-rumah di sini bergaya arsitektur eropa, peninggalan zaman kolonial Belanda yang sampai saat ini masih dijaga keaslian bentuknya.  Tersedia batik dari harga termurah puluhan ribu rupiah dan termahal bisa mencapai angka jutaan rupiah. Untuk masalah harga, anda harus pandai-pandai menawar di kampung batik ini. Normalnya, anda bisa mendapatkan harga jauh lebih murah untuk kualitas batik yang sama dibandingkan dengan produk yang dijual di mal.  Jika tidak cocok, anda bisa mencoba rumah lainnya. Di sini dijual jenis batik tulis dan cap yang dibuat oleh mesin, jadi jika anda ingin membeli batik tulis, harus benar-benar jeli memilihnya. Mungkin anda bisa mengajak rekan anda yang benar-benar mengerti batik.   Untuk harga kaos berbahan katun batik cap termurah  biasanya dihargai antara Rp. 15.000 – Rp. 20.000. Begitu juga dengan celana batik.  Harga kemeja batik pria berkisar antara RP 40.000 hingga Rp. 500.000, tergantung bahan dan jenis batik (cap atau tulis). Untuk busana batik muslimah, bervariasi mulai dari harga Rp. 90.000. Batik Tulis dihargai lebih mahal dari batik cap karena proses pembuatannya yang lebih sulit.


 2.Omset pedagang batik


 Pengunjung di sini tidak hanya bisa membeli batik tapi dapat juga menyaksikan cara pembuatan batik tulis, di kampung ini juga dijadikan pusat pembuatan batik tulis.  Omset Pedagang batik di Kampung Laweyan ini minimal berkisar antara Rp 500ribu hingga Rp 1juta perhari pada hari biasa, terutama saat weekend. Jika musim lebaran tiba, omset mereka bisa mencapai dua kali lipat sekitar minimal Rp 2 juta per hari.  Semua model batik di sini sangat diminiati pengunjung mulai dari blus, baju, kaos, daster dan lain-lain sebagai oleh-oleh khas kota Solo. Jadi jika anda ingin berwisata sekaligus berbelanja batik di kota Solo, di sini merupakan tempat yang tepat.
selain kampung batik anda juga bisa kunjungi taman satwataru